Apa saja Rencana Pemasaran yang efektif
Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan saat mengembangkan strategi pemasaran adalah membuat rencana. Rencana ini akan membantu Anda mengatur semua ide dan memastikan bahwa setiap ide telah dipertimbangkan. Tanpa rencana, Anda akan mudah kehilangan jejak tentang apa yang telah Anda lakukan dan ke mana Anda akan pergi.
Gunakan panduan ini untuk membuat rencana pemasaran Anda sendiri.
1. Tetapkan Tujuan Pemasaran
Yang pertama anda perlu menetapkan tujuan untuk diri Anda sendiri. Sasaran ini tidak harus spesifik; sasaran ini hanya perlu diukur. Misalnya, jika Anda ingin menarik lebih banyak orang ke gym Anda, maka sasarannya bisa berupa “meningkatkan jumlah anggota baru sebesar 25%.” Setelah Anda menetapkan tujuan-tujuan ini, sekarang saatnya untuk menyusun garis waktu yang menunjukkan berapa lama setiap proyek akan berlangsung dan apa yang harus dilakukan sebelum beralih ke proyek berikutnya.
2. Memecah Setiap Proyek Menjadi Tugas-tugas yang Lebih Kecil
Langkah selanjutnya adalah memecah setiap proyek menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Tugas-tugas tersebut haruslah hal-hal yang bisa Anda selesaikan dalam jangka waktu tertentu, dan semuanya harus berhubungan dengan tujuan Anda secara keseluruhan. Misalnya, jika Anda ingin menarik lebih banyak orang dengan beriklan, maka beberapa tugas dapat mencakup brainstorming ide untuk kampanye iklan, menghubungi bisnis lokal untuk mensponsori gym Anda, menyusun anggaran untuk menyebarkan informasi, dan mendesain brosur atau spanduk.
Jika Anda tidak yakin harus memulai dari mana, buatlah daftar semua yang perlu dilakukan. Dari sana, uraikan tugas-tugas yang paling penting dan buatlah garis waktu untuk masing-masing tugas. Anda bisa menggunakan kalender online, program spreadsheet, atau bahkan catatan tempel di layar komputer untuk melacak tugas-tugas Anda. Jika Anda bekerja dengan orang lain, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak manajemen proyek seperti Basecamp atau Asana untuk menugaskan dan mengelola tanggung jawab tertentu.
3. Tetapkan Sumber Daya yang Diperlukan
Setelah Anda menyusun tugas dan jadwal, Anda dapat mulai menetapkan sumber daya. Dalam hal ini, sumber daya mengacu pada orang-orang yang akan melakukan pekerjaan dan uang yang akan membayarnya. Jika Anda bekerja dengan sebuah tim atau organisasi, mintalah setiap orang yang terlibat dalam proyek untuk membuat daftar tugas dan jadwal mereka sendiri berdasarkan apa yang menurut mereka perlu dilakukan. Anda kemudian dapat membandingkan daftar dan mendiskusikan setiap perbedaan sebelum melanjutkan rencana Anda.
4. Membuat Anggaran dan Rencana untuk Biaya yang Diperlukan
Langkah selanjutnya adalah membuat anggaran dan rencana untuk biaya yang diperlukan. Hal ini akan memastikan bahwa Anda tidak mengeluarkan biaya yang berlebihan atau meremehkan biaya yang harus Anda keluarkan. Setelah Anda memiliki anggaran, Anda bisa mulai menugaskan karyawan dengan mencari tahu siapa yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk setiap tugas.
Di sinilah Anda harus membuat beberapa keputusan sulit tentang siapa yang melakukan apa, dan sering kali merupakan ide yang baik untuk mempertimbangkan saran dari karyawan Anda. Anda juga bisa mendelegasikan tugas berdasarkan waktu penyelesaiannya. Misalnya, jika ada sesuatu yang harus segera diselesaikan, berikan tugas tersebut kepada seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab atau proyek lain.
5. Mengetahui Berapa Biaya yang Dikeluarkan untuk setiap Karyawan
Anda juga harus mempertimbangkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk setiap karyawan, karena ini akan membantu Anda memutuskan siapa yang harus diberi tugas tertentu. Misalnya, jika seorang karyawan memiliki keahlian atau pengalaman mahal yang dibutuhkan untuk sebuah proyek, maka dia mungkin layak ditugaskan karena gajinya dapat menutupi biaya tambahan yang dikeluarkan untuk melakukan hal tersebut.
6. Mendelegasikan Tugas
Anda juga harus mempertimbangkan apakah suatu tugas dapat didelegasikan kepada orang lain. Jika tidak ada orang lain yang tersedia, maka sebaiknya Anda mengerjakannya sendiri. Saat memutuskan cara menugaskan tugas, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki keahlian dan tingkat pengalaman yang berbeda, yang mungkin membuat mereka lebih cocok untuk pekerjaan tertentu daripada yang lain.
Misalnya, jika Anda memiliki daftar tugas yang harus diselesaikan dan seorang karyawan yang ahli dalam satu bidang namun tidak dalam bidang lainnya, maka mungkin masuk akal untuk mendelegasikan tugas tersebut kepadanya. Terlepas dari siapa yang melakukan tugas tersebut, penting untuk berkomunikasi dengan mereka secara teratur. Sebaiknya atur waktu check-in secara teratur agar Anda dapat memberikan informasi terbaru tentang kemajuan Anda, mengajukan pertanyaan, dan menerima umpan balik.
Anda juga harus bertanya kepada mereka bagaimana keadaan mereka dan apakah mereka membutuhkan bantuan. Hal ini akan membuat Anda lebih terlibat, yang dapat membuat tim Anda lebih produktif. Jika Anda ingin mendelegasikan tugas, penting untuk menjelaskannya sejelas dan sespesifik mungkin. Dengan begitu, tidak akan ada kesalahpahaman dan orang yang melaksanakan tugas akan tahu persis apa yang Anda harapkan dari mereka.
Anda bisa mendelegasikan tugas dengan meminta anggota tim Anda untuk mengerjakannya. Jika Anda ingin seseorang mengerjakan proyek tertentu, jelaskan dengan tepat apa yang perlu dilakukan dan kapan harus diselesaikan. Kemudian, cek secara teratur dengan mereka untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan mereka memiliki pertanyaan tentang tugas mereka.
Demikian tadi rincian rencana pemasaran yang efektif